Monday, May 10, 2010

Hujan

Hujan, deras, lebat..
Mendahului rasa-rasa yang berkejaran di atas genangan air
Bayangan mereka memantulkan senyum-senyum kuyup di sela-sela rambut yg menempel di dahi dan pipi
Lantunan bayang pun tak jadi soal dalam hal gemuruh
Mengungguli teriakan girang kaki kaki telanjang yang tengah mengeriput

Adaikan aku ada di sana,bermain dengan riak-riaknya..

_10 Mei 2010_

____________________________________________________________________________________


LAGI LAGI AKU

Lagi-lagi aku
Merasa bertanggungjawab pada tiap lekat pandangnya pagi itu
Untuk apa dia menoreh bayangku yang tak terselami
Olehnya dan hidupnya
Lagi-lagi aku
Yang tak bisa berhenti melagukan mimpi-mimpiku
Tak tahukah dia ini semua hanya tentang aku, bukan untuk menyeruak relung-relungnya yang selama ini tertutup rapat
Bukan untuk menyajikan mimpi yang akan membuai lelap tidurnya
Lagi-lagi aku
Menyambut jabat ragu-ragu yang menyekat suaranya
Ya, tanpa suara dia menjabat dan hanya melekat tatap
Memetik senar-senar dengan bimbangnya sendiri sementara aku mengumandangkan bait-bait cinta dengan lantang pada dunia.
Dia mengiringi tiap sajak ku tanpa lagu
Dia tak membahasakan kata apa pun selain namaku yg terdengar menggantung di udara
Patutkah aku bermegah akan keraguannya? Patutkah pipi ku bersemu akan tanya-tanya yang menghujam jantungnya?
Ahhh, sudahlah.. mungkin lebih baik aku pergi mengambil cermin dan bernyanyi bersamanya saja
karena insan sudah tidak lagi bisa menahan hatinya
Mungkin karena lagi-lagi aku
Tak tahu bagaimana cara untuk berhenti melagukan mimpi-mimpiku
agar tak terdengar olehnya dan mimpi-mimpinya
Tolong jangan dengarkan aku lagi.

_9 Mei 2010_

No comments: