Wednesday, June 30, 2010

Berhenti

Ya, aku akan berhenti di saat semuanya mengalir deras
Rindumu, pengakuanmu, kejujuranmu
Sungguh, aku akan berhenti

Dan kamu, atas segala kesedihanmu yang membanjiriku
Kenyamanan, tawa renyah di setiap saat setiap waktuku
Sungguh, aku akan berhenti

Karena esok tak kan lagi ada waktu untuk memilih
Tak kan lagi ada waktu untuk berfikir
Tentang hipnotis rasa-rasa yang terpilin indah

Indah, indah, indah
Aku sudah bosan dengan kemewahan yang membutakan
Aku sudah bosan berlari dari kenyataan

Sekarang, aku akan berhenti berlari
Membangunkan hati dari mimpi-mimpi
Sekarang!

Tuesday, June 29, 2010

Ruang Waktu

Ruang ini lengang, pengap..
Untungnya mentari selalu menghibur dengan serpihan-serpihan sinarnya yang menyelinap masuk
Tempat ini begitu berbau dirimu dan kesepian-kesepianmu
Namun aku tau mengapa, peraduan ini selalu bisa membawa mu lari dari kenyataan di luar pintu
Pintu yang dapat diintip dari luar itu
Aku membayangkan dirimu menatap langit-langit ini
Merenungkan kejatuhan di sela-sela penyesalanmu
Meminta ampun pada dosa yang sekarang tengah mengerogoti mu
Melarutkan mu dengan lidah-lidah api nya yang menghanguskan ekormu
Entah mengapa aku merasa nyaman
Merasa nyaman membayangkan ketidaknyamananmu
Setidak-tidaknya aku dapat mengenangmu dari sekarang
Kenangan di mana aku bisa melihat segala sesuatu dari mata mu yang layu
Kenangan tentang kegundahan, kegelisahan, kesabaran dan kekuatan
Kenangan tentang ruang ini
___________________________________________________________________________________

Sunday, June 28, 2010

5 Tahun

Bukan waktu yang singkat untuk melepaskannya
Dua buku besar dan serpihan kertas bertuliskan angka-angka itu
Dan beberapa album foto yang menunjukkan senyuman-senyuman ikhlas pemiliknya
Hari ini aku serahakan semua lembaran-lembaran kertas merah dan biru yang ku simpan
Bukan jumlahnya namun kebanggaan di mana aku akhirnya mampu mengemban tugas ini sampai akhir
Kuserahkan ke tangan nya yang segera ku suruh untuk menghitung ulang
Adik, jagalah tanggung jawab ini, jagalah buku ini dan tuliskan lah hanya angka kebenaran di dalamnya
Jangan lah kau tergoda, dan perbaikilah kekhilafan ku yang kadang pelupa
Jagalah terus organisasi kita, organisasi yang akan terus melayani mereka
Anak-anak yang ingin tersenyum bersama kita di jalanan...

Sunday, June 27, 2010

Darah

Kita terdiam di sini, diantar bunyi dering-dering telepon
Tak satu pun diantara kita kan beranjak dan mengangkatnya
Seakan menikmati suasana mistis yang tengah memecah-mecah sunyi

Kita terdiam menatap ruang, di penjara kamarnya masing-masing
Merenungkan hal yang tak pernah terbersit dari kesadaran
Namun sekarang telah mengejewantahkan bentuknya dalam tudingan-tudingan kasar

Kita terdiam akan apa yang baru saja terjadi
Teriakan-teriakan yang menghancurkan hati
Dan kalimat terakhir yang tersekat tangis

Mengapa kah kita begini?
Diam dalam persaudaraan, benci dengan darah yang mengalir deras di tubuh ini
bukan kah kita harusnya satu? bukankah kita harusnya malu?

Saturday, June 26, 2010

People

People, passion, principles
Free will..

For they're good at being bad
For they're bad at being good

Sometimes they're a winner for being a losser
Sometimes they're a losser for being a winner

People come, and people go
They're learn, but some aren't

Some get richer some get poorer
Some get wiser some get more fool

Some may talk, some may remain in silent...

__________________________________________________________________________________

Friday, June 25, 2010

Badut Kelam

Dia tertawa lagi, menyerukan lelucon-lelucon kotor khasnya
Mengaduk-aduk isi makanan tiap perut bawahannya di sana
Mempermalukan diri demi mendudukkan tiap insan pada sofa hangat kebersamaan
Sungguh, aku kira itu hanya topeng

Menatap wanita-wanita dari balik kacamata hitamnya
Dengan komentar menggelitiknya yang lagi-lagi jorok
Lalu seketika merubah pembicaraan menjadi sangat serius dan sistematik
Sungguh, aku kira itu hanya topeng

Namun dia, sungguh menghardik segala takdir
Menarikan lidahnya di atas hasrat-hasrat setiap orang
Merengkuh setiap hawa yang melahirkan insan untuk memanggilnya ayah
Tak peduli berapa banyak hati yang bertekuk lutut memanggilnya kekasih

Hitam, kelam..
Manusia seperti apa yang sanggup mengatur semua hasrat itu?
Dia, ya dia berhasil..
Mengenakan topeng di atas topeng

__________________________________________________________________________________

Thursday, June 24, 2010

Kotak putih ini melaju di atas aspal, membawaku entah kemana
Bersama kabut-kabut hitam di langit yang pekat
Menusukkan sendi-sendi dengan tiupan malam
Hari ini aku tertawa dalam lelah, menyambut hari esok yang entah apa
Menikmati pendar-pendar cahaya kota di ketinggian
Membayangkan asinnya jagung-jagung bakar
Memberikan kehangatan pada jari-jari yang sudah mengeriput

__________________________________________________________________________________

Wednesday, June 23, 2010

Tubuh rentannya sudah menua, tertumbang tumbang dia oleh waktu
Aku tengah berhenti meratapi sesuatu yang telah ku tau akan terjadi
Mengais-ngais rasa iba yang entah kemana menguap bersama kepasrahan hati
Mengenang hari-hari di mana tangis tak mampu terpecah lagi
Dunia ini hanya untuk di sini, aku tau hanya sebentar lagi
Semua masalah menunggu dan melepaskannya pergi

__________________________________________________________________________________

Tuesday, June 22, 2010

Di bangku-bangku nya aku berfikir tentang pilihan
Pilihan yang mungkin saja tidak semestinya aku pilihkan untuk kebenaran
Karena kebenaran tak seharusnya memilih, dia pasti.
Bukan untuk dipilih..

Mungkin, kebenaran memang bukan pada keduanya

Minggu pagi di Victoria Park.
Penuh perenungan, penuh kesederhanaan
Kamu, ya kamu memang tak pernah salah menilai ;)

__________________________________________________________________________________

Monday, June 21, 2010

Akhirnya

Akhirnya kita berjumpa walau tak bisa bertemu
Akhirnya kita bercerita walau tak mungkin semua
Akhirnya kita mendengar walau tak bisa mengerti
Akhirnya kita merasa walau tak lagi sama
Akhirnya kau meledak juga karena semua itu

__________________________________________________________________________________

Sunday, June 20, 2010

PAHLAWANKU

Pahlawanku adalah kamu
Yang sekarang tengah menyibak keramaian minggu ini
Menyeruak pasti di sisi-sisi jalanan yang berdebu
Mengangkat tubuh mungilku ke atas panggung yang baru
Lagi-lagi kamu, si hitam beroda empat
Pagi, siang, malam tak kenal lelah
Berkuda bersama mu dalam suka dan duka
Mengantarkan ku ke gerbang-gerbang gairah kehidupan

__________________________________________________________________________________

Saturday, June 19, 2010

Mengusap wajah baru

Setelah sayap-sayap ini lelah mengepak
Dan peluh membanjiri seluruh tubuh
Kau tiba-tiba datang menerjang, berbalut hitam menunggang kuda abu-abu kebanggaanmu
Segar, tegap, harum dan cerah dalam senyuman
Aku hanya bisa terperangah malu-malu
Berapa kali ku usap wajah ini agar terlihat baru
Namun tak mungkin di antara ruang-ruang pengap pilihan mandor biru di sampingku
Dia sedang asik melantunkan tari-tariannya di tengah-tengah kami yang masih kencur
Menggoda ksatria berbalut hitam yang sesekali menatapku
Aku masih saja mengusap wajah agar terlihat baru
Sampai akhirnya malam menelan waktu membiarkan kami bergurau dengan kantuk
Membuat mataku merah membasah karena lelah dan letih
Di tengah denting nada-nada ruang ini pun aku tak kuasa menguap
Sampai akhirnya tangan ksatria itu menahan usahaku mengusap wajah agar terlihat baru
Suaranya yang dalam berkata
Tak perlu lagi wajah baru, hatimu tak kan terbeli oleh wajah-wajah mana pun
Saat itu aku hanya memandang ragu, namun pulang dengan hati bersemu
Masih bersama kantuk

__________________________________________________________________________________

Friday, June 18, 2010

Friday, June 04, 2010

Sudahlah!!

Melihatnya terpaku menerawang dan menghisap dalam puntung rokoknya
Mengulum asapnya, seakan ingin segera mati bersamanya
"Gue stuck, gak ngerti lagi deh..."
Entah berapa kali kalimat ini dilafalkannya, seperti ayat suci..

Pemuda berwajah tampan bermasa depan
Menyerah pada hasrat lepas yang pura-pura lemah tak berdaya lalu dengan licik malah balik memenjarakannya
Sudah berapa kali aku bilang bahwa rasa itu penipu
Mengais-ngais iba dengan tipu muslihat cinta sejati nya

Cuihhhhhhh...

Cinta sejati? MIMPI !

Sudah aku bilang berkali-kali, tak ada yang sejati selain Tuhan
Sumber dari segala cinta. Dia adalah sumur dari segala mata air.
Air yang kau agung-agungkan sejati itu cuman serpihan comberan yang kau saring-saring dengan kata-kata manis
Tetap saja bau nya menyengat, merenggut kewarasan otakmu yang tak seberapa itu..

Tak perlu lah kau bunuh lagi sel-sel diri
Toh dirimu tetap sama, dulu, sekarang, besok
Hidung tetap satu, mata tetap dua, jari-jari tetap lima dan namamu
Namamu itu akan tetap sama.. sebut nama itu! namamu! ayo sebut!

Tak perlu berulah dengan waktu, toh dia hanya jalan bersiul dan menggilasmu ringan
Tak peduli kau ada dari mana, dia ya memang begitu
Sudahlah kawan, habis kan mie dalam mangkuk itu
Kita pergi dari sini, kepada kehidupan yang lebih nyata dari keluhan

Thursday, June 03, 2010

Potongan-potongan Cerita Tentang Kamu

Kita saling menghindar di kala malam
Terkenang akan malam-malam sebelumnya yang tak dapat terlelap
Karena gemerincing tawa yang membentuk bayang-bayang di kaki dian
Untuk sesaat kita percaya itu surga

Mereka takkan pernah tau betapa jam demi jam dapat merentangkan masa lalu
Menceritakan gemerisik pedih yang belum mampu pergi meninggalkan hati
Aku ada tuk itu, menghembuskan debu-debu yang menempeli sanubarimu
Melambungkan angan yang kelak menjadi harapan masa depan kita

Aku berisik, berbicara, mengusik..
Mengais-ngais jiwa dengan kuku tajam yang tak lentik
Menghapus air matamu dengan sentuhan hasrat
Meracuni setiap insan dengan kebenaran

Aku, sekarang tak tahu di mana aku harus letakkan hati yang sejati
Bukan dengan meraup semua kisah, dan membingkai nya seperti kumpulan koleksi
Namun dengan menerima dan melangkahkan kaki di atas cerita ini
Cerita yang kelak kan menjadi milik kami

Wednesday, June 02, 2010

Mengulum malam

Malam-malam penuh misteri mengisi relung-relung kosong di hati
Membuat segala tanya menjadi nyata
Dan kenyataan yang hanyalah tanya
Mengapa hari harus berganti di saat waktu tengah berhenti?
Mengulum semua rasa untuk meniupkan balon-balon mimpi
Sampai dia meletus, kempis, sirna..
Lalu mengulum lagi..