Friday, December 26, 2008

Philosophy Christmas

People say christmas is white, christmas is bright..
For me, christmas is colorful and also colourful
You think that sad and sorow should be forbidden this day..
Happy is the only feelin allowed.. =)
Then you would feel joyful in sadness, glory in madness
Christmas is what christmas is
Just like Love is what love is.. In any condition, at any time..
Christmas, reminding how Jesus share His love to the world
Christmas, reminding that we should share His love to the world..
So, Christmas is the past and the future..
And Christmas is about to share love..

Happy is needed to share love..
Love is needed for everyday..
So, christmas is everyday and everyday is happy
If u can find the meaning of the real christmas..
Then, Christmas would be everyday and everyday would be happy..
See? you woul be happy everyday ! =)
Be merry everyone!! have a long lasting christmas in your heart..
Gbu.

(Hahahahhaaa.. males bgt gak siy natalan gw autis bikin silogisme kaya gini hehehe, tp gpp, yg penting pusiing.. xP)

Sunday, December 21, 2008

Sebuah Lirik Lagu

Today, is the day..
When i should be happy for my self and celebrate the day. But i don't know what brought me here in this room, wondering about the dream i've made until i get headache. Actually i don't wanna give up. But i give my dream to the palm of somebody's hand and i feel it's not a right way anymore. How could things change so fast, i didn't realise it until this day. It's not me anymore. Could it be true?
I feel so hard to understand my self, and i know it's harder for anyone else to help me on this too. I'm sorry for torturing your mind too much with the story of my small sadden world, i know you already did your best. Then i heard this song again. I've been listened to this song a thousand times and still, never get bored of the tune and it's lyric. This song tells exactly every single words in my wish about it.
One day i'm gonna find someone for whom i dedicate this song ;)


Save Me From My Self - Christina Aguilera

It's not so easy loving me
It gets so complicated
All the things you've gotta be
Everything's changin
But you're the truth
I'm amazed by all your patience
Everything I put you through

When I'm about to fall
Somehow you're always waitin
With your open arms to catch me
You're gonna save me from myself
From myself, yes
You're gonna save me from myself

My love is tainted by your touch
Cuz some guys have shown me aces
But you've got that royal flush
I know it's crazy everyday
Well tomorrow may be shaky
But you never turn away

Don't ask me why I'm cryin
Cuz when I start to crumble
You know how to keep me smilin
You always save me from myself
from myself, myself
You're gonna save me from myself

I know it's hard, it's hard
But you've broken all my walls
You've been my strength, so strong
And don't ask me why I love you
It's obvious your tenderness
Is what I need to make me
A better woman to myself
To myself, myself
You're gonna save me from myself

Thursday, December 18, 2008

Letter for Mommy

I don’t wanna try you, I just need to get out of you
I know where my flesh from
I know where my blood from
And I know where I came from
But I don’t wanna end up, to be a dead man here
I wanna go somewhere else
I wanna find something that I never seen before..
It was me, my self……………….
I wanna meet her for the first time in my whole life
Cause you never let me to be me
Never!
You always decide what's a good things for me but you never ask whether it is good for me or not
You raise me like a puppy, feeding me, taking care of me
But I can not feel any love from all the money that you gave
CHEAP money that you always told to dad
Poor daddy broke his head down as loser.
He’s nothing compare to the mighty you..
What have you done to our home mommy?
I don’t’ think this is a family
Sometimes i feel nothing for you mom
Nothing..
Don’t shout at me, do not dictate me
I’ve grown up with this drama.
And I had enough playing this script.
Shame on me..
You never be our star, although you always act like you are..
You can’t fool anyone, although you always say that you’re the smartest one
You never be our model, never give any example of any good thought!
Hearing your abusing words in our ear is hurt enough
Watching your tricky liar things for us is dirt enough
I'm not a bad girl mom
So stop pointing your finger on my face !
Every good thing that i've done never made you proud enough
I know deep in side your heart, you do love me
So please, don’t make me hate you more
‘Cause I wanna love you mom..
But I tired of trying and understanding for so long..
'Cause nothing have change here!
You never let me speak, so i'll keep on silent forever
I do love you, I thank God I still have you..
But, i just wanna be my own self.
I'm afraid of sin of what i've said to you everyday in these long lasting conflicts
I lose my mind every time you scream and make those noise
I'm afraid of my self mom, 'cause now i become an evil for my self
And i dont wanna be haunted by this nightmare for the rest of my life!
Do not conquer me mom
'cause i just need to be loved..
So now let me go in peace
No more trap mom
You can not create my destiny
But you can pray for me
I’m oke without you, I’ll be just fine.
And now I’m waiting for my liberation..
I will give my life for freedom, freedom of mind that I never get before
Good bye sorrow
Good bye madness
Good bye mom..


Guys, watch out!
Don’t make your beloved child write this latter to you. Believe in God, so you can believe in your child. Because your child is not yours! Your child is an entrusted precious from God. Do cherish them. Do love them. Let them be what God want them to be, not what you want them to be. Teach them what love is, so they know how to love and be loved. They will love you, they will cherish you. Moreover, they will be able to love them self. Don’t break them down. They need model to learn. They need your role as a good parent. All you should do is praying for them. Let them be what God want them to be, 'cause God only has a good plan for His beloved child. Gbu.

Tuesday, December 16, 2008

Bandara Lagi

Ah, hari ini.. di tempat ini lagi..
Entah kenapa, ada aura magis di sini..
Di sini adalah tempat untuk merenung, dari kesibukan, dari beban pikiran..
Di sini tidak ada hal lain yang bisa dilakukan kecuali menunggu..
Di sini adalah titik di mana benak akan berebut memikirkan masa lalu dan masa depan..
Di sini hanya ada lambaian sang perindu dan pelepas rindu..
Di sini ada tawa, ada tangis..
Di sini ada doa keselamatan dan rasa syukur..
Di sini.. adalah tempat..
Di mana esok, tak akan lagi sama..

Sunday, December 14, 2008

Pohon Natal

Pohon natal itu..
Sudah berapa kali aku melihatnya
Setiap tahun.. selalu sama..
Bertengger di depan altar dengan batangnya yang kokoh dan hiasan yang megah
Entah kenapa, aku merasa muak dan bosan melihat kerlap lampunya yang menawan
Mengapa seperti ini setiap tahun?
Penuh dengan keindahan yang sama,
ya, sama-sama tak berarti..
Kemegahan.. Sama sekali bukan natal..
Aku sibuk mencari-cari..
Palungan kotor di kandang yang tak layak itu..
Entah di mana.. entah di mana..
Bapa tolonglah aku,
untukmenemukannya..

Friday, December 12, 2008

Akhirnya Menikah

Liukan-liukan emas memantulkan cahaya kuning lampu yang berpendar terang
Di bawah sana orang-orang lalu lalang berpesta, sibuk dengan gelasnya masing-masing
Aku? hanya memandangi liukan emas, mengikuti setiap celahnya yang menyesatkan mata
Semua megah, semua indah..
Namun, tidak ada satu pun yang dapat mengalahkan aura keindahan kedua manusia yang bersanding di singgasana pelaminan itu..
Sang mempelai pria kemudian berdiri di hadapan para undangan..
Tatapanku kemudian beralih pada pria tampan itu.
Dia memandang sejenak ke tingkap langit dan mengucap syukur pada Tuhan,
"Sewaktu kecil saya bertemu dengan seorang gadis cilik yang menawan, senyumannya yang lembut membuat saya tidak pernah berhenti menginginkannya..
Sampai saat ini.."
"Terimakasih Tuhan, karena sekarang gadis itu boleh berdiri di samping saya dalam mahligai suci-Mu ini.."
Saya selalu menginginkannya..
Ya, selalu..

Aku tersenyum, hatiku melambung mendengar kebahagiaan yang terpancar di mata mereka..
Namun, hatiku yang berisik ini juga masih saja bertanya..
Setelah sang mempelai pria mendapatkan gadis itu, apakah dia masih bisa menginginkannya sampai selamanya?
Apakah mendapatkan sama artinya dengan berhenti menginginkan?
Atau kita mendapatkan memang tujuannya untuk berhenti menginginkan?
Apakah sebuah pernikahan merupakan proses untuk menginginkan lebih lagi?
Bagaimana cara menginginkan sesuatu setelah mendapatkannya?
Ahhh... apakah pertanyaan-pertanyaan ini penting?
aku tak tahu..
aku tak tahu..
Yang aku tahu pasti, ya, aku ini tidak tahu jawabannya..

Wednesday, December 10, 2008

Tuesday, December 09, 2008

PUISI DI SELA DEADLINE !!!

Si deadliner sedang mengejar deadline nya.
Dengan nafas terengah-engah dia bersumpah tak akan menjadi deadliner lagi.
Tapi sumpahnya lagi-lagi terkejar deadline.
Entah kapan si deadliner dan deadline ini mondar-mandir kejar-kejaran.

Monday, December 08, 2008

Berhenti. . . . . . .

Hari ini berhenti sesaat..
Karena skripsi dan tugas yang padat..
Juga kreatifitas yang tersendat-sendat..

xP

Sunday, December 07, 2008

Hari Minggu Harinya Tuhan

Hari ini adalah Hari Minggu, dan saya tidak bisa pergi ke gereja akibat satu dan lain hal. Untuk menebusnya saya akan menuliskan sebuah khotbah yang saya dengar minggu lalu dari radio RPK 96,35 FM (itung-itung supaya gue bisa mengingat dan merenungkan kembali isi khotbahnya). Saya ingin menuliskan khotbah ini kembali karena Firman ini sangat luar biasa buat saya (kalau bagi gue serasa ditampar bolak-balik maju mundur gituuu hehehe). Khotbah ini dibawakan oleh Bapak Gilbert Lumoindong, namun karena minggu lalu saya hanya menuliskan inti sari dari khotbah, maka saya akan mencoba menguraikan dan menambahkan menurut pengertian saya sendiri tentang apa saja yang bisa saya dapat dari Firman ini. Jadi, ini seperti kolaborasi antara Bapak Gilbert Lumoindong dan Christina Maria Panjaitan (ngarep! Hahahahaa). Tapi sayangnya saya lupa khotbah ini diambil dari Firman apa (hiks), namun hal ini tidak mengurangi makna dari isi Firman yang sangat kuat ini kok.
Okey,
Ketika gue mencoba mengingat isi khotbah dan menguraikannya, gue mulai tersadar akan sesuatu. Ternyata khotbah ini juga kurang lebih dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan banyak orang yang merasa bahwa kekristenan merupakan suatu bentuk perbudakan, pembodohan diri dan cara manusia penakut untuk lari dari masalah dan meminta perlindungan pada Tuhan yang adalah rekayasa khayalan-khayalan mereka belaka. Satu kalimat yang ingin gue katakan pada mereka melalui perenungan firman ini:
Well fellas, you better listen to this and then tell me, who’s the real dumb here?

KETUNDUKAN

Kunci kemenangan dunia: Perlawanan
Kunci kemenangan kita: Ketundukan
Berhasil bukan karena perjuangan, namun karena tunduk. Ketundukan dan kepatuhan mengerjakan banyak hal bagi kita. (Agak sulit dimengerti ya? Sekarang kalian boleh tertawa mendengar kebodohan kalimat di atas, namun mari kita lanjutkan).

4 hasil besar dari ketundukan :
  1. Orang yang tunduk akan menjadi saksi Tuhan. Ketundukan membuat kita takut pada Allah, dan tidak mau melakukan hal yang tidak berkenan. Abraham disebut “bapa orang beriman”, bukan karena dia tidak pernah melakukan salah, namun karena dia tunduk pada Tuhan. Abraham sungguh melakukan dosa yang besar ketika dia tidak percaya akan janji Tuhan yang mengatakan bahwa “Sarah istrinya akan melahirkan seorang anak”. Abraham tidak percaya jika Sarah, istrinya yang saat ini tengah berumur 90 tahun dan telah mati haid itu akan melahirkan seorang anak baginya, walaupun Tuhan sudah berulang kali menegaskan janji itu kepadanya. Abraham lalu menghampiri Hagar, budak Sarah, sehingga lahirlah Ismail. Sungguh kesalahan besar. Namun Abraham belajar dari kesalahan, ketika Sarah akhirnya melahirkan Ishak. Abraham dikatakan sebagai “bapa orang percaya” karena dia tunduk pada Tuhan. Dia tunduk ketika Tuhan menyuruhnya untuk mempersembahkan Ishak, anaknya yang “tunggal”. Bisa dibayangkan saudara-saudara? Anak satu-satunya yang merupakan sebuah pengharapan yang panjang akan diambil darinya, dan Abraham “rela” untuk mempersembahkannya pada Tuhan? Wow! Betapa besar iman seorang Abraham, sungguh persembahan terbesar yang mampu dia berikan. Namun, tepat ketika Abraham ingin membunuh Ishak untuk persembahan pada Tuhan, Tuhan segera menghentikan Abraham. Klo bahasa gaulnya mungkin Tuhan bilang gini ya “Ham, stoop! Gue cuma becanda, cuma ngetes doang.. gile, ternyata lu beneran rela ngorbanin anak lu yang terkasih, atu2nya lagi, lu bisa ngasih itu buat Gue. hebat euy! Bangga Gue ama lu!” Ya begitulah kira-kira hehehee. Dan sejak saat itulah Abraham disebut sebagai Bapak dari orang percaya. Untuk menuai jiwa-jiwa, mulailah dari ketundukan.
  2. Orang yang tunduk akan memenangkan setiap pergumulan karena ketundukannya. Banyak masalah tidak bisa diselesaikan bukan karena masalah kita terlalu besar, tapi karna kita tidak tunduk kepada Tuhan. Tuhan selalu rindu untuk mencurahkan berkatnya atas kita, karena berkat dari dia sangatlah berlimpah. Namun justru ketidakpatuhan kitalah yang menghalangi berkat Tuhan yang berlimpah itu atas hidup kita. Kita menjadi orang-orang yang tidak tekun, tidak tekun berdoa, tidak tekun berusaha padahal sedikit lagi, berkat itu dapat kita raih. Contohnya: gak dapet-dapet jodoh lari ke dukun, gak kaya-kaya ngerampok, gak pinter-pinter nyontek atau nyogok guru. Hampir tidak ada di dunia ini sesuatu yang instan dapat bertahan lama. Ingat itu! Jangan bebal dan keras kepala ! Dengan trik dunia kita akan jatuh lebih dalam. Karena kalau kita tunduk, kemenangan justru ada di tangan kita!
  3. Orang yang tunduk akan hidup sebagai orang merdeka. (Agak membingungkan ya? atau sangat membingungkan?) Nah ini nih yang gue bilang jawaban dari pernyataan orang-orang yang memperolok kekristenan. Siapa bilang kalau kekristenan itu bentuk perbudakan, pembodohan dan lari dari masalah? Yang lari itu sopo toh.. Jadi gini nih, Iblis itu “selalu” menawarkan “kebebasan” tanpa “ketundukan” kan? Hal itu yang kita alami hari-hari ini. Semua bebas! Namun, bagi orang Kristen, kebebasan tanpa ketundukan bukanlah kebebasan tapi kekacauan. Jadi ketundukan bukan bentuk dari perbudakan atau pembodohan. Kekristenan juga bukan bentuk pelarian dari masalah, namun pelarian dari keduniawian, tempat kita berlindung dari keganasan nafsu dunia yang sedikit demi sedikit menggerogoti kita sampai hancur dengan kenikmatan yang dunia tawarkan. Sebagai orang Kristen, kita percaya bahwa kita merdeka bukan karena kita dapat menikmati semua dosa! tapi Kebenaran lah yang memerdekakan kita! Percaya gak, kalau orang yang bebas dan mengagungkan kebebasan justru akan membuat manusia makin terikat dan tertekan? Ya, kebebasanlah yang membuat kita makin terikat pada dunia, sebagai contoh: narkoba, mabuk-mabukan, sex bebas, dan emosi diri. Sangat addictive! Mau bebas begitu? Ya monggo aja.. silahkeun..
  4. Orang yang tunduk pada Tuhan, hidupnya akan berada di tangan Allah. Jadi, apa lagi yang kita khawatirkan? Apa lagi yang kita takutkan? Jika kita tunduk, kita dikatakan sebagai hamba, dan jika kita tunduk pada Tuhan, kita akan menjadi hamba Tuhan. Tahukah kamu jika seorang hamba melakukan kesalahan, maka yang dicari pertama kali adalah majikannya? Majikan yang akan menanggung perbuatan sang hamba. Ketika kita menjadi hamba Allah semua perbuatan kita menjadi tanggungjawab Allah. (makanya kita gak boleh malu-maluin dong, dan harus tahu diri, orang majikannya udah baik gitu). Mungkin kalalu jadi hamba seorang manusia bawaannya sakit hati dan diperlakukan tidak adil mulu kali ya? Tapi kebayang gak, kita menjadi hamba dari seorang penguasa langit dan bumi? Maha kaya, Maha Baik, Maha Kasih, Maha Pemurah, Maha Agung, Maha besar pokoknya Maha Esa deh.. Saking baiknya, dia rela loh berubah wujud jadi hamba supaya tahu kesusahan kita. Dia ngerasain betapa sulitnya jadi hamba, ya nyapu, ya ngepel, ya nyangkul, ya nguli dsb. (Perumpamaan tentang Allah yang lahir ke dunia sebagai manusia bernama Yesus). Dia adalah Tuhan yang maha Kasih, sehingga dalam wujud hambanya itu, dia kasihan banget ngeliat hamba-hambanya yang jahat (saking jahatnya gak bisa marah lagi, malah jadi kasihan). Dia bahkan rela mati untuk nebus kesalahan-kesalahan kita yang “bejibun” itu. Tuhan kebayang kali ya, anak-anak Gue klo masuk neraka kok kasihan amat. Sama seperti seorang ayah yang tidak tahan melihat anaknya sekarat, sehingga dia rela mati untuk menggantikan penderitaan anaknya itu. Sebesar itulah kasih Bapa kepada kita. =)

Saturday, December 06, 2008

Kosong

Hari ini tanah kosong, langit kosong..
Menderu si kipas angin mengejar waktu. Menggerakkan udara yang sama sekali tak dingin. Manusia memang biru dan kelabu, menginjak rakus gumpalan lumpur kesia-siaan menuju pasar keraguan dengan berbekalkan kebodohan. Kini kukunya tlah menghitam, baunya pun tak karuan. Namun mentari hanya tersenyum sinis, membakar ujung-ujung rambutnya yang tipis, dan dia sekarang tengah mengerling genit, mengisyaratkan pada bulan untuk segera menghapus bayang si kusam. Akankah dia segera tidur membusuk, atau berlari dari peraduan menuju sungai?
Sungguh, aku ingin mandi, ingin mandi..

Friday, December 05, 2008

Pengertian: Mengerti + Dimengerti. Betulkah???

Saya rasa tidak,
Tidak selalu sebuah pengertian merupakan hasil dari mengerti dan dimengerti.
Sayangnya tidak setiap hal di dunia ini mencapai sebuah equilibrium seperti itu.

Hari ini saya sadar betapa sulitnya membuat orang lain memahami diri kita. Orang yang terdekat sekali pun tidak. Setelah saya pikir-pikir malah tidak sesulit ketika saya mencoba memahami orang yang paling sulit sekali pun. Beribu kata bisa kita beri, namun percuma, pada akhirnya kita hanya membuat diri kita lebih tidak memahami apa yang kita pahami. Buat apa? Buat orang lain?
Hah, lagi lagi begitu..
Kata orang manusia itu mahluk sosial, dari bayi pun telah diajari bahwa dirinya merupakan mahluk sosial. Kenapa pengertian tentang mahluk sosial tidak diimbangi dengan pengertian akan mahluk individual? Seakan individualisme itu sesuatu yang tidak perlu diperhatikan dan dipelajari karena akan berkembang begitu saja dengan sendirinya.

"Banyak orang lebih banyak tahu bagaimana cara bersikap terhadap orang lain dibandingkan terhadap diri sendiri. Mau dikemanakan sifat individualistis ini? "

Saya jadi ingat sewaktu saya SMU, anak-anak perempuan pergi ke kamar mandi bersama-sama, jalan-jalan di mall bersama-sama, janjian memakai baju berwarna sama, menyukai kakak kelas yang sama, nge-fans dengan selebriti yang sama.
Ya, tidak merupakan sebuah masalah besar sih, namun hal itu hanya merupakan sebuah gambaran sederhana tentang bagaimana kita selalu terbiasa untuk melakukan konformitas terhadap "sesuatu" di luar kita dibanding "sesuatu" yang benar-benar ada di dalam diri kita.
Berapa banyak orang yang bekerja demi uang, kehormatan, kekuasaan dan ketenaran?
Apakah mereka mengerjakan pekerjaan itu untuk diri mereka sendiri? Saya rasa tidak semua.
Sebagian orang bekerja seumur hidupnya demi orang lain, bukan demi dirinya sendiri.
Berapa banyak sih orang yang bekerja karena dia "rindu" untuk melakukan pekerjaan itu, bukan karena dia "memerlukan" pekerjaan itu?

Uang, kekuasaan dan ketenaran.. Apakah orang yang dalam hidupnya mencari hal ini bekerja untuk dirinya sendiri?
Bagi saya tidak, dia justru diperbudak oleh hal ini.
Diperbudak oleh sesuatu "di luar" dirinya, sementara kita tahu, bahwa kebahagiaan ada jauh di dalam diri kita sendiri.
Kita harus "masuk ke dalam" dan mendapatinya, bukan "berlari ke luar" dan mencari penggantinya. Bisa dilihat perbedaannya?
uang, kekuasaan, ketenaran, tidak satu pun dari hal ini yang merupakan kebutuhan hakiki dari seorang manusia.

Okey, topiknya mulai melenceng hahahha.. (maklum, penulis serabutan, jalan berfikirnya pun serabutan hehehe xP).

Kembali lagi ke masalah pengertian,
Saya jadi ingat pengalaman saya beberapa hari yang lalu. Saat itu saya sedang mengendarai mobil bersama kedua teman saya. Seperti biasa, kondisi Jalan Sudirman siang itu ramai lancar. Kemudian saya bertemu dengan lampu merah dan berhenti. Tak berapa lama mobil di depan saya maju sedikit lalu berhenti lagi, saya pun segera mengikuti jejaknya. Saya menurunkan rem tangan, menginjak kopling dan menginjak gas perlahan untuk merapatkan barisan. Namun, ketika saya maju sedikit (kira-kira hanya 50 cm), sebuah motor di belakang saya terpeleset. Saya tidak tahu apa yang terjadi di belakang sana, saya hanya maju sedikit dengan arah stir yang lurus ke depan. Beberapa saat kemudian pengendara motor itu mengetok mobil saya dan memaki-maki saya, mahluk yang saya yakin masih manusia itu lalu berkata seperti ini..

"Heh lu, klo mau berenti ya berenti aja, jangan maju-maju dong!!! BEGO LO!"

Saudara-saudaraku yang terkasih, saya ingin bertanya sesuatu. Ini yang GOBLOK siapa ya? Perasaan gue cuma maju sedikit dengan stir lurus, terus kenapa jadi gue yang salah karna dia kepeleset di belakang? Emang gue mundur?????
Terus kalau mobil depan gue maju, gue mau ngapain? MAU DIEM AJA KAYA KERANG??

Waktu itu saya terdiam sejenak dengan tampang yang paling BLO'ON sedunia (campuran marah, bingung, lucu, sama muak, walaupun yang terakhir lebih mendominasi ya).
Setelah memasang tampang blo'on dengan mulut yang terbuka kira-kira sebesar 3 jari (seperti pada saat latihan voKal), saya akhirnya mulai tersadar bahwa hal ini nyata, bukan mimpi semata. Mahluk di samping mobil saya ini benar-benar real.

"Mas, saya maju ke depan ya! Bukan mundur ke belakang, gimana caranya saya maju ke depan dan mas kepeleset di belakang, terus itu jadi salah saya???" (sambil membuat pergerakan-pergerakan tubuh yang agak ekstrim untuk lebih menggambarkan dan memperjelas kemustahilan yang dituduhkan pada saya)

Lalu si mahluk yang memakai helm itu tetap memaki saya lalu maju sedikit ke depan, menendang ban mobil saya dengan kencang (sampai dia agak kehilangan keseimbangan, sayangnya tidak sampai terjatuh), lalu seketika kabur.
"Anjrrrrrrrrrrrrrrrriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiitttttt"
Gila tu orang? Dia masih gak ngerti juga kesalahannya? Masih tetep nyalahin gue???
Punya otak gak siiiiy? Tapi dia masih bisa mengendarai motor tuh buktinya, berarti mungkin masih punya otak lah walaupun cuman SECUIL. Shit!
Gue jadi inget jokesnya abang gue yang agak gak adil dan terlalu mengeneralisasi pengendara motor, tapi gue tidak tahan untuk tidak membagikan jokes ini mengingat betapa menyebalkannya peristiwa yang gue alami itu.
Bunyinya begini.
"Orang yang naek motor tuh gak punya apa-apa, otak juga enggak punya, yang dia punya cuma satu. Ya motornya itu doang!"
Hahaha.. Ha ha ha.. hahahaha ha ha ha. ha. ha.ha.ha.ha....
Saya mau tertawa sepuas-puasnya mengulang jokes itu (lebih ke arah katarsis siy), karena gak tau bagaimana cara melampiaskan kekesalan saya! Gila, gila..
Sepanjang perjalanan saya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala, begitu juga dengan teman-teman saya saat itu. Sepanjang jalan saya mengerenyitkan dahi sambil berkata dalam hati.
"Well, i don't get it. i just don't get it at all."

Tapi, setelah gue renungkan lebih dalam kejadian itu, gue jadi ingin bertanya.
Apakah pengertian dari orang lain itu lebih penting dari pengertian kita sendiri?
Kenapa saya jadi stres sendiri menanggapi kejadian itu?
Kenapa saya menjadi sangat stres karena orang lain tidak dapat (atau mungkin tidak mau) memahami pengertian saya?
Apa karena saya tidak dapat membuat dia memahami pengertian saya itu berarti saya kehilangan pengertian itu sendiri?
Jangan harap saya berfikir begitu.
Akhirnya setelah saya beniat untuk mendapat pengertian itu "untuk diri saya sendiri", saya mencoba untuk memahami dirinya (ini saya lakukan buat diri saya loh, bukan buat mahluk ber-helm itu).
Karena waktu itu saya melihat matanya berwarna kemerahan, saya mulai berfikir, mungkin dia sedang mabuk, atau dia tidak tidur seharian karena bekerja, atau begini atau begitu sehingga dia dapat memunculkan perilaku yang sangat tidak normal seperti itu.
Anda tahu apa yang terjadi? Saya mulai merasa tenang dan emosi saya tidak meluap-luap seperti sebelumnya. Saya tidak merasa stres atau kepikiran lagi.
Kalau menurut saya, di sinilah titik di mana pengertian itu dicapai.

"Pengertian dicapai ketika kita berusaha untuk memahami orang lain, bukan semata karena dapat membuat orang lain memahami apa yang kita mengerti."

Ya, terkadang saya lelah mengumbar banyak bahasa untuk membuat orang lain mengerti. Well, saya sebenarnya suka menjelaskan segala hal secara detail untuk membuka pengertian orang lain (dan biasanya selalu berhasil, i'm good at this stuff), namun jika gagal, saya seringkali merasa tertekan (karena tidak biasa). Buat apa?
ya, seperti di atas tadi, ujung-ujungnya tertekan buat orang lain toh? hehehe...
Kalau begitu saya akan belajar untuk EGOIS saja ah..
Saya akan mencoba untuk diam. Jika saya merasa tertolak (dalam memberikan pengertian), saya akan belajar untuk diam dan memperhatikan, saya yakin pengertian akan datang, tak peduli dari mana, sungguh tak peduli. Bukan dari setiap kata dan kalimat, karena semua itu hanya mediator yang bolak balik mampir telinga kanan keluar telinga kiri. Namun pengertian akan muncul dari dalam diri saya sendiri. Begitulah caranya saya akan mendapatkannya.
Pada akhirnya, semua berasal dari diri sendiri bukan? Kebahagiaan, pengertian, kedamaian.
Pada akhirnya saya sampai pada sebuah kesimpulan.

"Cobalah untuk terus memahami orang lain, dan jika kamu tidak bisa melakukannya untuk orang lain, lakukan itu untuk dirimu sendiri. Maka, pengertian akan selalu berpihak kepadamu. =) "

Wednesday, December 03, 2008

Okey, sekarang sudah dapat dipastikan ada perbedaan waktu penerbitan di blog dan penerbitan di Waktu Indonesia Bagian Barat.. Bedanya waktu penerbitan yang terpampang di blog ini akan jadi lebih lambat 14 jam dari waktu penerbitan sesungguhnya di Waktu Indonesia Bagian Barat ya.. hoho
Hmm, gue agak bertanya-tanya nih.. kayanya blog di bawah gue bikin tadi pagi d, kenapa keluarnya tanggal 2 ya? ini waktu bagian mana ya?? (gaptek mode : on) hahhahaaa...

Tuesday, December 02, 2008

Tulisan di masa SMP

Gue baru nyadar, kenapa selama ini ngomongnya make saya2an ya? hahhaa.. formal amat.. tp gpp d, sekali-sekali.. bikin hidup lebih hidup (apaan si??) xP

Nah,
Karena kemarin saya berbicara tentang tulisan-tulisan dibalik buku tulis sewaktu SMU, hari ini tiba-tiba saya tergerak untuk melihat buku-buku saya waktu di SMP. (Believe or not, i still keep it.. xP).
Jadi dulu waktu SMP itu gue punya satu buku tulis harian, (biasa anak SMP waktu itu lagi "booming" banget punya buku harian buat curhat hahhahaa). Sewaktu membaca buku itu, gue bener-bener gak bisa berhenti ketawa.. ahhaahhaaaa.. gila geli banget ya anak SMP curhat, dangdut abisss.. hihihihiiii.. dan ternyata buku harian itu penuh dengan puisi-puisi juga. Ada apa ya dengan diri gue dan puisi? Masih SMP aja dah ikrib dengan puisi..hoho
Berikut beberapa puisi yang gue temukan di sana. do not laugh! okey?? hhihihi
____________________________________________________________________

Ada satu puisi yang bikin gue bingung, sepertinya saya memang telah tercipta sebagai mahluk penanya dari dulu. Bagaimana tidak saudara-saudara, gue selalu membahas soal pertanyaan, kesatuan jiwa dan membuat metafor komponen-komponen diri. Sulit sekali ya menjadi anak SMP yang selalu bertanya..
Puisi ini dibubuhi tanggal yaitu, 16 Juni 2002.

Aku mencari-cari sesuatu pada pasir
Seakan bertanya kepadanya apa yang kau sembunyikan
Karena aku sendiri tak tahu apa yang aku cari
Sudah lelah aku di bawah terik, berpeluh-peluh
Tanganku sudah kotor, mataku telah perih
Namun sampai kini pasir tak menjawab
Ah, setidaknya beri aku air untuk melepas dahaga
Karena leherku tercekat kering
Seandainya aku tak begitu bodoh
Waktu dapat ku gunakan untuk berjalan
Setidaknya aku telah sampai di suatu tempat yang baru
Sehingga ku dapat menemukan petunjuk
Pastilah aku tlah berada di puncak
dengan air segar di bawah kakiku
Sambil merentangkan tangan dan menghirup hawa surga
ah, gejolak hatiku sangat liar
Dia bagai monster dalam diriku, tapi tak pernah bisa ku temu
Seandainya ku bertemu, kan ku tinggalkan dia di sini, lalu berlari membawa diriku cepat pergi
Agar jiwa dan diriku satu.
______________________________________

Nah, kalau yang ini, tidak ada tanggal jelasnya, tapi gue inget banget kepada siapa puisi ini gue tulis ihihhhiii...

-Garam

Engkau adalah garam, dihempas laut asin tak berujung
Tak dapat tidur, hanya dipermainkan hawa
Diinjak untuk dirasa
Digenggam untuk dibentuk
Kau beri rasa untuk kunikmati, yaitu kau, seluruhnya..

Namun kau tetaplah pasir
Akan kembali ke pantai
Menari berbuih-buih
Menyanyi berdebur-debur

Kau tak berarti
atau kau sangat berarti, aku tak peduli
Paling tidak kau adalah rasa,
yang membuatku menjadi arti..
______________________________________

Jieeeee.. hahahhaa.. anak SMP tuh.. hehe.. dan ada satu puisi lagi mengenai keimanan (halah), ya ini dia cuplikannya.. xP

Tanpa judul

Aku melihat bentuk-bentuk langkahku di belakang
Dan dengan seribu umpatan dalam mulutku
melihat orang-orang yang menghancurkan masa lalu
aku melihat tawa mereka...
Semua terlihat tidak adil
mereka terlalu bersalah !
Tak kuasa fikirku untuk berfikir terus dengan emosi yang menguasainya
Mengapa dulu aku tak begini, atau begitu.. ah, bodoh....
Mengapa mereka tak mendapat imbalan yang pantas atas penderitaanku
Mengapa tak kulakukan ini, atau kulakukan itu
Ah, menyebalkan, aku sungguh menyabalkan...

Lalu jiwaku berkata,
"Aku pun sakit, sama seperti engkau..
Mengapa kau salahkan lagi aku,
lihat.. di depanmu pasir terhampar
Kau harus melangkah dengan benar, jangan terus diam berfikir
Jalan saja dengan iman dan kebenaran
Berserahlah kepada rencana-Nya di hidupmu, jangan menoleh ke belakang
Maka yakinlah pada suatu hari kau akan melihat
Semuanya jauh dari rencanamu..
Karena, semuanya jauh lebih indah.. "
______________________________________

Gue jadi curiga, ni waktu SMP gue sempet split personality gak ya?hheehee...
Abis, semua puisi seringkali menggambarkan "aku" dan "another aku" yang sedang berdialog.. banyak banget nih yang bunyinya kaya gini..

Nah, kalau puisi yang ini mengingatkan gue sama lagunya Alicia Keys yang judulnya "How come you don't call me".. bener-bener remaja abis nuansanya.. Tertanggal 15 Juni 2002.

Terlalu lelah ku tidur dalam bunga-bunga mimpi
Terlalu lelah ku sadar dan memahami diri
Dalam sesak rindu yang kau beri
Ditengah pergimu yang tak ku mengerti
Sepanjang hari berbaring merenung dan menangis
Apakah pikirmu tak sampai kepada bimbangku?
Bukankah perasaan itu tadinya milikmu?
Mengapa kau seakan acuh tak mengenalnya
Tak pernah ku paksa kau menaunginya
Karena aku tak yakin dia dapat menaungimu
Setidaknya telepon aku, tuk yakinkan kau ada
Karena sekarang
Kamulah yang ada dalam fikirku
Bagaimana bisa kau tak merindu
Terlalu kuat... terlalu lemah... atau terlalu sakit... katakan saja
Tolonglah sekali ini..
Telepon aku..
______________________________________

See? beginilah..
Tapi kenapa ya, Bahasa Indonesia terdengar lebih dangdut daripada Bahasa Inggris kalau dibandingin, misalnya "Call me" dengan "telepon aku" hahhahahhaha... kerasa kan?
Gue juga bingung menjelaskan kenapa bisa begitu, ada yang punya clue??

Rahasia, Tulisan di masa SMA

Hari-hari ini saya disibukkan dengan membersihkan kamar tidur, saya merapihkan semua sudut dan buku-buku yang berserakan. Tak sengaja saya membuka buku-buku tulis yang sudah tak terpakai yang biasa saya jadikan coret-coretan. Saya tersadar bahwa di setiap halaman belakang buku tulis pasti ada selembar dua lembar halaman kertas yang penuh dengan coret-coretan, entah itu lirik lagu, garis-garis tidak jelas dan warna warni yang asal saya tumpahkan di sana sebagai bentuk kebosanan, dialog tertulis dengan teman karena guru (tentunya yang galak) sedang mengajar di depan kelas, dan sebentu kata lain yang tidak beraturan.
Namun, tidak semuanya sia-sia, saya menemukan beberapa puisi yang saya tulis di sana. Lucu ya, puisi anak SMU kelas 2 hehehee. Saya tersenyum membaca puisi itu, karena puisi itu terkesan terlalu dibuat-buat, bunyi katanya pun harus selalu terdengar sama. Saya jadi ingat, dulu puisi-puisi yang saya buat memang selalu seperti ini. Puisi saya selalu memiliki akhiran bunyi yang senada. Entah seberapa lekat pemujaan akan KEHARMONISAN dalam diri saya waktu itu. xP
Berikut contoh puisi yang saya temukan dibalik buku tulis SMU.

Maaf ya, ini akibat keharmonisan yang teramat sangat hingga menimbulkan ke-dangdutan puisi. hihihihi...

- Rahasia

Tersembunyi, Penjara sepi yang membelenggu hasrat..
Terpendam, dipelukan samudra luas yang hangat..
Risauku mengaduh..
Galauku peluh..
Rasa tlah hilang, mendung tak datang..
Hampa mentari di udara gersang..
Tanpa rasa ku berjalan menerawang..
Menyusup butir-butir pasir di sela kaki telanjang..
Dimanakah titik, ku kan bertemu..
Dimanakah tanda, ku tlah ragu..
Rahasia.. Rahasia..

Monday, December 01, 2008

Kepada Mahluk bertanya dan pertanyaan-pertanyaannya

Jawaban dari semua pertannyaan akhirnya ditemukan.

Hari ini saya ingin membagikan sesuatu kepada semua mahluk penanya..
3 hari yang lalu, saya membaca sebuah renungan harian di meja belajar saya dan membaca sesuatu..
Sesuatu yang membuat saya sejenak berhenti bertanya dan diam..
Renungan itu berkata :

"Tugas kita bukan untuk menggabungkan dan mengartikan semua kepingan hidup ini, tetapi untuk beriman dan taat kepada-Nya yang mengetahui jawaban atas semua misteri."

Saya diam beberapa saat..
Saya adalah mahluk penanya yang sedang dihadapkan pada sumber dari segala jawaban. Terlalu berlimpah, seperti orang kelaparan yang tak sengaja terperosok dalam sungai susu dan madu, ketika ia bangkit dirinya tersadar bahwa tanah yang dipijaknya adalah roti dan udara yang dihirupnya berbau semerbak ikan bakar yang lezat.
Tidak lama saya kembali bertanya. Sekarang, saya tahu atau mungkin dari dulu saya selalu tahu siapa sumber jawaban itu. Kenapa saya tidak mencoba datang pada Dia saja? Jika semua jawaban ada di dalam Dia, buat apa aku bertanya seorang diri? Mulai sekarang, aku akan mengikut Dia dan bertanya hanya kepada Dia saja, Si Sumber segala jawaban.

"Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya." (1 Yoh 3:2)

Hari ini saya ingin menjadi manusia penanya yang baru.
Bertanya dengan arah. Bertanya untuk kebenaran sejati.
Yaitu, Jawaban yang pasti.

Sunday, November 09, 2008

Keep Binding

No other way than to being no where..
The songs softly kiss the soul with passion..

it’s hurt when the silent takes the night…
it’s tortured the blind heart with a thousand futile feelings..

I don’t wanna hear any sound but the silent bites me…
I don’t wanna cry but the laugh lies me..

My mind betray me but the world never mind..
Although the scars seems so real..
But still nobody knows how i’m dying inside..

Binding for my time to come..
One day…

Friday, November 07, 2008

Hari Besar - Peristiwa - Hari Baik

Apakah hari besar harus selalu disengaja? Apakah pada hari besar harus selalu terjadi peristiwa besar? Kenapa peristiwa besar harus terjadi di hari besar?

Mungkin pertanyaan “besar” untuk hari besar adalah, apakah hari besar itu ada karena peristiwa, atau karena kita yang menciptakan peristiwa besar di hari besar?

Sekilas pertanyaan ini nampak tidak penting, padahal menurut saya juga memang sangat tidak penting sih hehehe.. Apakah saya harus menulis sesuatu yang penting dalam blog yang tidak penting ini, atau mungkin karna tulisan saya yang tidak penting, blog ini menjadi tidak penting? Yah, hanya ada 2 hal dalam pikiran manusia, dirinya dan sesuatu yang ada di luar dirinya (tak peduli benda hidup, mati, bergerak, diam). Tak peduli penting atau tidak, manusia selalu melakukan respon. Manusia adalah mahluk yang menilai dan dinilai. Apakah Anda sanggup mempertanyakan nilai Anda pada orang lain sementara Anda sendiri sedang menilai orang tersebut? Atau mengapa Anda harus mempertanyakan nilai Anda sebagai seorang pribadi kepada orang lain? Dengan mempertanyakan nilai Anda sebagai seorang pribadi hanya akan membuat Anda menjadi “bukan siapa-siapa” melainkan sebuah objek yang nilainya hanya ada karena “pribadi-pribadi lain” di luar diri Anda itu. Hanya sampai disitukah arti keberadaan Anda? Who are you? Tapi, itu semua menurut saya loh. Bertanya memang mengasyikkan, tapi daripada melantur lebih jauh, saya stop pikiran liar ini dan memberikan tanda titik (.) bukan tanda tanya (?)(.) =P

Segala hal berangkat dari sebuah Fenomena, di mana manusia itu menceritakan kehidupan dengan cara menjalaninya. Namun manusia yang memegang kontrol akan dirinya terkadang merasa alam lah yang harus mengontrol dirinya. Mengapa? Hal ini yang ingin saya angkat. Perspektif.

Pernah mendengar “Hari Baik” ?
Ya, hari baik untuk melangsungkan pernikahan, perjalanan, usaha dll. Lalu apa itu hari besar? Apakah hari besar harus merupakan hari baik?
Contoh paling umum adalah Tanggal 1 setiap Bulan Januari. Apakah tanggal itu merupakan hari baik? Atau hari besar? Mengapa untuk menyambut hari itu kita harus menghambur-hamburkan uang, tenaga dan pikiran untuk menyambutnya? Hanya untuk menjadikannya sebagai hari baik? Bukan? Lalu apa?
Uang : sebagian besar orang menganggap tahun baru = party. Uang? Ya harus keluar dong untuk bersenang-senang, buka kamar, minum dll.
Tenaga : Dari hal kecil deh, meniup terompet jam 12 malam. (meniup juga menggunakan tenaga loh hehe). Banyak tenaga-tenaga lain yang pernah Anda keluarkan untuk mempersiapkan Si Tahun Baru ini.
Pikiran : Semua orang.. Well, ya hampir semua orang menurut saya memiliki “list to do” untuk menyambut tahun baru. Entah itu pertobatan, komitmen, nazar, tekad untuk hidup baru, dll. Tahun-tahun lalu saya selalu menjelang tahun baru dengan membuat “list to do” dan daftar hal yang hendak saya capai di tahun yang baru. Tapi yang menjadi pertanyaan adalah, apakah sebuah niat baik untuk memperbaiki diri harus selalu dilakukan pada tahun baru? Jadi, jika saya berada pada tanggal 27 Desember apakah itu berarti saya dapat menyiakan waktu saya dengan berfikir “Saya masih punya 4 hari untuk dapat menjadi seseorang yang lebih baik kok” Lalu apa yang akan Anda lakukan selama 4 hari itu di saat Anda tahu bahwa Anda “mampu” menjadi orang yang lebih baik “detik itu juga”. Well, jeritan hati akan berkata “ya 4 hari akan saya gunakan untuk melakukan hal-hal yang tidak baiklah, puas-puasin dulu dong”. YA. Manusiawi sekali ya? hehehe

Bagaimana dengan saya? Ya saya pernah ada di masa itu (dan mungkin saja masih sampai sekarang).
Contohnya tulisan ini. Well, tulisan ini sebenernya saya buat sebelum saya menginjak umur 21 tahun (tepatnya mungkin saya persiapkan hehe). Tapi, entah mengapa, sebuah “tanggal 7 februari 2008” yang “membuat” saya berumur 21 tahun itu seakan sama sekali tidak membuat saya merasa menghidupi tulisan ini. Betul saja, pada tanggal 7 November 2008, ketika umur saya tepat berusia 21 tahun lebih 9 bulan, saya menemukan tulisan ini dan mulai sanggup menangkap sinyal kehidupan di dalamnya. Wuih.. dasyat ya kedengarannya, kebetulan sekali bisa genap 9 bulan kemudian hehe. Tapi, tidak sehebat itu kok, saya terkadang memang terlalu berlebihan dan bersemangat menyambut “kebetulan” yang biasanya saya sengaja hehe.. Saya mungkin salah seorang dari tokoh-tokoh yang saya ilustrasikan di atas, agar lebih meyakinkan, akan saya lampirkan tulisan saya itu tepat di saat saya berusia 21 tahun lebih 9 bulan. (see?) xP

Ini dia :
21 tahun, whatta year, huh? Many things happened but less I can remember (kaya kata-kata di buku tahunan SMA ku hehehe).. but I’m so grateful to remind all the things I’ve been through..
Sampai umur 21 ini gue ngerasain semuanya… hehehee..
Life goes on, like it should.. so glad that I could through it all..
Merasakan semua arti yang gak pernah gue duga bisa gue rasain..
Merasakan kesuksesan dan kegagalan, harapan menggebu dan keputusasaan, kegairahan dan kelelahan teramat sangat, mencintai dan dicintai, mendapatkan sekaligus didapatkan, memiliki dan kehilangan, mempertahankan prinsip dengan cara yang tidak prinsipil sehingga akhirnya mempertanyakan makna prinsip itu sendiri (Hidup ini ironis, disitulah letak pesonanya bukan?). Thanks God dalam membuka umu gue yang ke 21 tahun ini, akhirnya dengan muka terangkat dan hati yang tersenyum bangga gue bisa bilang... Gue TIDAK kehilangan apa yang telah menjadi prinsip gue dari dulu. GUE PEGANG SEMUA PRINSIP2 ITU sampai umur gue yang ke-21 tahun ini. So glad that I didn’t disappoint my self and all of my pals who believe in me. I do mistake, everyone does, but at last, all matter is just how you can face the truth and how you can win and move on from what u’ve called “mistake” it self.. gue termasuk seorang yang beruntung karena gue selalu punya orang-orang yang mendukung dan tidak mengecewakan gue di tengah kekecewaan itu sendiri.
Luv u guys, makasih buat dukungan kalian dalam menjalani hari-hari gue.. (=

Di umur 20 tahun, gue merasakan hal-hal yang luarbiasa. 1 tahun penuh dengan pembelajaran, kaya lagi ngikutin kelas aksel deh! Hehehe.. I’ve learned so many things.. Umur 20 tahun itu seakan kaya aba-aba untuk kedewasaan… 1… 2… 3… ya! Umur 21 tahun harus dewasa mau gak mau! Hehehee..

Sunday, November 02, 2008

Percaya Vs Kejujuran Vs Komitmen Vs Kebahagiaan

Pertanyaannya adalah:

“Sesuatu dan tujuan bisa tercapai karena kita berusaha atau karena kita percaya?”

Apakah percaya membuat kita berusaha tanpa disengaja?

Atau apakah kita berusaha sehingga kita menghasilkan kepercayaan?

Hal apa yang membuat anda paling frustasi. Berusaha untuk percaya atau berusaha untuk melakukan suatu usaha?

Contoh: kehidupan dua orang dalam status pernikahan (dimana kepercayaan merupakan suatu dasar).
Pernikahan seumpama sebuah rumah baru, kedua individu memasuki rumah tersebut dengan kopernya masing-masing. Segala sesuatu di dalam koper ini adalah peralatan paling perdana dan paling dasar yang akan kita gunakan untuk hidup di dalam rumah yang baru. Di dalam koper ini terdapat berbagai macam cerita dan peristiwa di masa lalu yang hanya diketahui oleh kita.

“eksistensialisme dalam pernikahan adalah kehancuran”


Pertanyaan:
Apakah kita harus jujur kepada pasangan kita tentang semua hal?
Apakah kita harus mengetahui semua hal tentang diri pasangan kita?

Contoh: jika seorang suami selingkuh dan telah menyadari kesalahannya dan ingin berubah, haruskah dia mengatakan kepada istrinya bahwa dia pernah melakukan perselingkuhan?

Jika jawabannya tidak,
Dengan tidak mengetahui semua hal, kita tidak harus tau apa yang seharusnya tidak kita percaya.
Istri tidak akan tahu bahwa suami melakukan perselingkuhan dan tetap berfikiran positif.
Tapi jika anda menyembunyikan sesuatu dari pasangan anda, maka dampaknya akan kembali menghantui anda. Jika kita tidak sepenuhnya jujur maka “kita akan menjadi tidak sepenuhnya percaya” dan jika kita tidak sepenuhnya percaya maka kita akan tidak sepenuhnya jujur. Hal ini akan terus berulang dan kebahagian tak kan pernah tercapai karena ketidakpercayaan menimbulkan kecemasan dan kecemasan memenjarakan pikiran dan pikiran yang terpenjaralah yang akan menghancurkan perasaan. Hal ini seperti pengrusakan yang “sedikit demi sedikit” akan membunuh sebuah kehidupan pernikahan (silent kiler).

Jika jawabannya ya,
Tidak sepenuhnya bahagia karena mengetahui hal yang seharusnya tidak kita percaya.

“Betulkah sebuah kejujuran akan menghasilkan sebuah kepercayaan?”

Hal ini tidak akan pernah terwujud jika kita berhubungan dengan orang lain, karena jika kita jujur, kepercayaan yang tumbuh adalah kepercayaan kita terhadap diri kita sendiri.

“setiap orang tidak akan pernah sepenuhnya percaya pada orang lain bahkan pada kejujuran itu sendiri?

“Percaya merupakan refleksi atau cerminan dari kejujuran dan kejujuran membebaskan seseorang dalam mencapai ‘kebenaran’ yang dia cari”

Apakah orang yang hanya bergantung pada system merupakan orang yang tidak jujur?
Jawabannya adalah YA! Mereka tidak pernah merasa bebas mengungkapkan kebenaran mereka sehingga mereka menjadi orang yang tidak jujur dan hanya menurut pada system hal ini membuat mereka hanya percaya pada system(yang merupakan sesuatu yang terbatas sama seperti manusia) sehingga kepercayaan mereka terhadap sesuatu dalam diri mereka akan sirna. Mereka inilah yang dinamakan “mahluk system” yang jauh dari pada kebahagiaan.

Who am i ?

who am i..

Shakespeare wrote, to be or not to be?
That is the Question..
But i said, You know who i am, and who i am not..

Crave the pale heart, starving for the odor of self..
You said my Queen is honour..
How could I read Your Words?

Sweet is the rain crawling on soul,
night, that’s the place I should get up..
From reality I’ve dreamed..