Tuesday, December 02, 2008

Tulisan di masa SMP

Gue baru nyadar, kenapa selama ini ngomongnya make saya2an ya? hahhaa.. formal amat.. tp gpp d, sekali-sekali.. bikin hidup lebih hidup (apaan si??) xP

Nah,
Karena kemarin saya berbicara tentang tulisan-tulisan dibalik buku tulis sewaktu SMU, hari ini tiba-tiba saya tergerak untuk melihat buku-buku saya waktu di SMP. (Believe or not, i still keep it.. xP).
Jadi dulu waktu SMP itu gue punya satu buku tulis harian, (biasa anak SMP waktu itu lagi "booming" banget punya buku harian buat curhat hahhahaa). Sewaktu membaca buku itu, gue bener-bener gak bisa berhenti ketawa.. ahhaahhaaaa.. gila geli banget ya anak SMP curhat, dangdut abisss.. hihihihiiii.. dan ternyata buku harian itu penuh dengan puisi-puisi juga. Ada apa ya dengan diri gue dan puisi? Masih SMP aja dah ikrib dengan puisi..hoho
Berikut beberapa puisi yang gue temukan di sana. do not laugh! okey?? hhihihi
____________________________________________________________________

Ada satu puisi yang bikin gue bingung, sepertinya saya memang telah tercipta sebagai mahluk penanya dari dulu. Bagaimana tidak saudara-saudara, gue selalu membahas soal pertanyaan, kesatuan jiwa dan membuat metafor komponen-komponen diri. Sulit sekali ya menjadi anak SMP yang selalu bertanya..
Puisi ini dibubuhi tanggal yaitu, 16 Juni 2002.

Aku mencari-cari sesuatu pada pasir
Seakan bertanya kepadanya apa yang kau sembunyikan
Karena aku sendiri tak tahu apa yang aku cari
Sudah lelah aku di bawah terik, berpeluh-peluh
Tanganku sudah kotor, mataku telah perih
Namun sampai kini pasir tak menjawab
Ah, setidaknya beri aku air untuk melepas dahaga
Karena leherku tercekat kering
Seandainya aku tak begitu bodoh
Waktu dapat ku gunakan untuk berjalan
Setidaknya aku telah sampai di suatu tempat yang baru
Sehingga ku dapat menemukan petunjuk
Pastilah aku tlah berada di puncak
dengan air segar di bawah kakiku
Sambil merentangkan tangan dan menghirup hawa surga
ah, gejolak hatiku sangat liar
Dia bagai monster dalam diriku, tapi tak pernah bisa ku temu
Seandainya ku bertemu, kan ku tinggalkan dia di sini, lalu berlari membawa diriku cepat pergi
Agar jiwa dan diriku satu.
______________________________________

Nah, kalau yang ini, tidak ada tanggal jelasnya, tapi gue inget banget kepada siapa puisi ini gue tulis ihihhhiii...

-Garam

Engkau adalah garam, dihempas laut asin tak berujung
Tak dapat tidur, hanya dipermainkan hawa
Diinjak untuk dirasa
Digenggam untuk dibentuk
Kau beri rasa untuk kunikmati, yaitu kau, seluruhnya..

Namun kau tetaplah pasir
Akan kembali ke pantai
Menari berbuih-buih
Menyanyi berdebur-debur

Kau tak berarti
atau kau sangat berarti, aku tak peduli
Paling tidak kau adalah rasa,
yang membuatku menjadi arti..
______________________________________

Jieeeee.. hahahhaa.. anak SMP tuh.. hehe.. dan ada satu puisi lagi mengenai keimanan (halah), ya ini dia cuplikannya.. xP

Tanpa judul

Aku melihat bentuk-bentuk langkahku di belakang
Dan dengan seribu umpatan dalam mulutku
melihat orang-orang yang menghancurkan masa lalu
aku melihat tawa mereka...
Semua terlihat tidak adil
mereka terlalu bersalah !
Tak kuasa fikirku untuk berfikir terus dengan emosi yang menguasainya
Mengapa dulu aku tak begini, atau begitu.. ah, bodoh....
Mengapa mereka tak mendapat imbalan yang pantas atas penderitaanku
Mengapa tak kulakukan ini, atau kulakukan itu
Ah, menyebalkan, aku sungguh menyabalkan...

Lalu jiwaku berkata,
"Aku pun sakit, sama seperti engkau..
Mengapa kau salahkan lagi aku,
lihat.. di depanmu pasir terhampar
Kau harus melangkah dengan benar, jangan terus diam berfikir
Jalan saja dengan iman dan kebenaran
Berserahlah kepada rencana-Nya di hidupmu, jangan menoleh ke belakang
Maka yakinlah pada suatu hari kau akan melihat
Semuanya jauh dari rencanamu..
Karena, semuanya jauh lebih indah.. "
______________________________________

Gue jadi curiga, ni waktu SMP gue sempet split personality gak ya?hheehee...
Abis, semua puisi seringkali menggambarkan "aku" dan "another aku" yang sedang berdialog.. banyak banget nih yang bunyinya kaya gini..

Nah, kalau puisi yang ini mengingatkan gue sama lagunya Alicia Keys yang judulnya "How come you don't call me".. bener-bener remaja abis nuansanya.. Tertanggal 15 Juni 2002.

Terlalu lelah ku tidur dalam bunga-bunga mimpi
Terlalu lelah ku sadar dan memahami diri
Dalam sesak rindu yang kau beri
Ditengah pergimu yang tak ku mengerti
Sepanjang hari berbaring merenung dan menangis
Apakah pikirmu tak sampai kepada bimbangku?
Bukankah perasaan itu tadinya milikmu?
Mengapa kau seakan acuh tak mengenalnya
Tak pernah ku paksa kau menaunginya
Karena aku tak yakin dia dapat menaungimu
Setidaknya telepon aku, tuk yakinkan kau ada
Karena sekarang
Kamulah yang ada dalam fikirku
Bagaimana bisa kau tak merindu
Terlalu kuat... terlalu lemah... atau terlalu sakit... katakan saja
Tolonglah sekali ini..
Telepon aku..
______________________________________

See? beginilah..
Tapi kenapa ya, Bahasa Indonesia terdengar lebih dangdut daripada Bahasa Inggris kalau dibandingin, misalnya "Call me" dengan "telepon aku" hahhahahhaha... kerasa kan?
Gue juga bingung menjelaskan kenapa bisa begitu, ada yang punya clue??

1 comment:

Anonymous said...

awal yang baik