Saturday, May 08, 2010

Seniman Bintang Jatuh

Pria tua yang tak mempan di makan usia itu memandangku lekat-lekat
Tak tahan aku melihat gelora muda jauh di dalam mata setengah rabunnya
Tak kuasa tuk tidak merenguh dan membongkarnya di atas meja berminyak penuh dengan sisa-sisa saus kacang, remah roti dan butir-butir coklat ini.
Persis...
Apakah kisah seni harus selalu berjalan seperti itu?
Di antara sumpah-sumpah ibu suri yang meliarkan hasrat lebih lagi
Gejolak yang sama, dengan estetika kantong kering dan gairah-gairah ragu

Merayapi kertas-kertas bernomer seri itu tanpa rasa
Seperti menyuapkan sendok demi sendok makanan basi yang menghidupi gairah nya
Ironis..
Bintang jatuh pun tak kunjung beralih ke pangkuan mereka

Tapi,
Tidak dengan dia yang mengukir senyum di antara ragu ku
Atau aku yang mengukir senyum di antara amarahnya
Mukjizat bintang jatuh takkan pernah bisa menandingi senyum paduan karya keraguan dan amarah insan
Kisah hidup nya seperti nubuat yang menceritakan hari-hari depan ku
Tak seperti dulu, menelisik nyalang pekat dingin di harapan semu malam yang gagah perkasa
Sekarang, aku hanya ingin menutup mata dan membiarkannya melihat harapan itu untukku
Setiap hari, setiap saat, setiap waktu..

_8 Mei 2010_

__________________________________________________________________________________

TUJUH

7 Februari 1987 aku terlahir
7 Mei 2010 aku berpijar
Pada usia 23 Tahun 3 bulan ini aku berhitung
Betapa 279 bulan ini sama dengan 8484 hari dengan tambahan 6 hari (setelah menjalani 6x tahun kabisat) menjadi 8490 hari.
Betapa 8490 hari ini sama dengan 203760 jam
Betapa 203760 jam ini sama dengan 12225600 menit
Betapa 12225600 menit ini sama dengan 733536000 detik

Ya Tuhan, betapa dari angka 7 sampai 7 ratus juta sekalipun Kau hanyalah Engkau yang tetap tiada berubah.
Setia mengisi detik-detik pemimpi dengan kebaikan kasih semesta
Merindumu sungguh keindahan paling sejati

_7 Mei 2010_

No comments: