Monday, April 26, 2010

Hening

Hari ini mengawang, menerawang di awang-awang..
Melihat tumpukan buku yang berserakan, seakan membaca tiap lembarnya dari jauh.
Memejamkan mata demi melihat bayang-bayang yang lebih jelas.
Aku, meraih serpihan rasa-rasa tersisa yang terserak di selasar waktu.
Mengamati kemilau dan sudut-sudutnya yang memantulkan parasku.
Aku berbaring di bawah pohon kepercayaan, meletakkan kepalaku yang berat di atas tumpukan bulu-bulu angsa.
Mendekatkan serpihan terbesar yang bisa kudapati di jalan itu dan meletakkannya di pipiku.
Malam ini aku ingin tidur dan mendengarkan musik yang dia hantarkan.
Biarkan dia mengalun dalam keheningan.
Rasa yang dulu ku tuntut kini ku dapat, dia sedang tertidur bisu di pelukan hati.
Mengecup keningnya pun aku tak berani, mengingat hempasan debur yang pernah membawanya pergi.
Aku berada di dalam hening, ketika tiada tangis terpecah dan tawa yang menggema lagi.
Malam ini hanya ada kau dan aku, yang memejamkan mata untuk saling melihat
Melihat betapa bintang sesungguhnya gelap, dan pekatlah yang menerangi malam.

2 comments:

kartika dian fransiska said...

lagi jalan-jalan berhenti bentar ya di sini.

"Melihat betapa bintang sesungguhnya gelap, dan pekatlah yang menerangi malam."
suka deh!

=)

Christina Maria Panjaitan said...

Terimakasih sudah mampir, mau minum apa bu Dian? nanti disuguhkan hehe ;)