Hari ini ada lagi yang pergi
Entah berapa ruh hilir mudik menembus langit hari ini
Yang turun siap-siap tarik nafas untuk menangis sekencang mungkin
Yang naik menembus langit kebanyakan tersenyum sumringah penuh rindu
Siapa yang tidak merindukan rumah
Semegah apa pun istana-istana
Tidak ada yang dapat memeluk relung
Sehangat rumah
Aku tengah berdiri di bibir senja
Tersipu menyaksikan lalu lintas perjalanan para ruh
Aku masih berpijak, terbelenggu, kaku oleh balutan daging
Dan rambut panjang yang selalu ku rawat setiap hari tengah menjerat akalku
Wahai mentari yang hendak terbenam malu-malu
Jangan lah megahkan langit kemerahanmu
Tahukah betapa cantiknya kamu, betapa hangatnya kamu, betapa sempurna
Aku kadung rindu rumah, kadung rindu kepada Ayah
Suatu hari ku kan berlari telanjang menerjang awan
Mendobrak pintu-pintu langit
Merobek ruang-ruang hampa
Menepis kabut-kabut buta
Ayah.. ayah.. kita sudah sampai rumah..
Friday, March 02, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment