Jengah air menapaki bumi
Dan awan panas sudah enggan mengecupi rerumputan
Di mana kah kau manusia?
Aku lelah mencari nuranimu
Tak dapat kah kau lihat betapa rentanya aku?
Tak dapat kah kau dengar betapa sesaknya nafasku?
Kulit keriput ku kering retak berhamburan, membuat mu berguncang dan menjerit
Air semakin tinggi menenggelamkanku, membawamu terhanyut dan mati
Segera kita kan menjadi satu wahai anak-anakku
Tak ada lagi aku, tak ada lagi kamu
Kita lebur dalam ketiadaan
Lebur dalam nurani seutuhnya
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment