Hari-hari ini saya disibukkan dengan membersihkan kamar tidur, saya merapihkan semua sudut dan buku-buku yang berserakan. Tak sengaja saya membuka buku-buku tulis yang sudah tak terpakai yang biasa saya jadikan coret-coretan. Saya tersadar bahwa di setiap halaman belakang buku tulis pasti ada selembar dua lembar halaman kertas yang penuh dengan coret-coretan, entah itu lirik lagu, garis-garis tidak jelas dan warna warni yang asal saya tumpahkan di sana sebagai bentuk kebosanan, dialog tertulis dengan teman karena guru (tentunya yang galak) sedang mengajar di depan kelas, dan sebentu kata lain yang tidak beraturan.
Namun, tidak semuanya sia-sia, saya menemukan beberapa puisi yang saya tulis di sana. Lucu ya, puisi anak SMU kelas 2 hehehee. Saya tersenyum membaca puisi itu, karena puisi itu terkesan terlalu dibuat-buat, bunyi katanya pun harus selalu terdengar sama. Saya jadi ingat, dulu puisi-puisi yang saya buat memang selalu seperti ini. Puisi saya selalu memiliki akhiran bunyi yang senada. Entah seberapa lekat pemujaan akan KEHARMONISAN dalam diri saya waktu itu. xP
Berikut contoh puisi yang saya temukan dibalik buku tulis SMU.
Maaf ya, ini akibat keharmonisan yang teramat sangat hingga menimbulkan ke-dangdutan puisi. hihihihi...
- Rahasia
Tersembunyi, Penjara sepi yang membelenggu hasrat..
Terpendam, dipelukan samudra luas yang hangat..
Risauku mengaduh..
Galauku peluh..
Rasa tlah hilang, mendung tak datang..
Hampa mentari di udara gersang..
Tanpa rasa ku berjalan menerawang..
Menyusup butir-butir pasir di sela kaki telanjang..
Dimanakah titik, ku kan bertemu..
Dimanakah tanda, ku tlah ragu..
Rahasia.. Rahasia..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment